Rabu, 26 Desember 2012

DIAGRAM PARETO

 
GA
Pareto adalah suatumetode untuk mengidentifikasikan hal-hal atau kejadian-kejadianpenting.Pareto diagram dikembangkan oleh seorang ahli ekonomi Italia yang bernama Vilredo Pareto pada abad ke 19. Pareto Diagram digunakan untuk memperbandingkan berbagai kategori kejadian yang disusun menurut ukurannya, dari yang paling besar disebelah kiri ke yang paling kecil disebelah kanan. Susunan tersebut akan membantu kita untuk menentukan pentingnya atau prioritas kategori kejadian-kejadian atau sebab-sebab kejadian yang dikaji. Dengan bantuan Pareto Diagram tersebut kegiatan akan lebih efektif dengan memusatkan perhatian pada sebab-sebab yang mempunyai dampak yang paling besar terhadap kejadian daripada meninjau berbagai sebab suatu waktu.

Fungsi Pareto diagram
1. Menunjukkan persoalan utama.
2. Menyatakan perbandingan masing masing persoalan terhadap keseluruhan.
3. Menunjukkan perbandingan sebelum dan setelah perbaikan.
4. Untuk prioritas penyelesaian persoalan

Pareto diagram dibagi menjadi 2 :
1. Diagram Pareto mengenai Fenomena:
Yaitu yang berkaitan dengan hasil-hasil yang tidak diinginkan dan digunakan untuk mengetahui masalah utama yang ada.
Misalnya: 
  • Kualitas: kerusakan, kegagalan, keluhan, perbaikan dan lain-lain.
  • Biaya: jumlah kerugian, ongkos pengeluaran dan lain-lain.
  • Delivery: penundaan delivery, keterlambatan pembayaran dan lain-lain.
  • Keamanan: kecelakaan, kesalahan, gangguan dan lain-lain.

2. Diagram Pareto mengenai Penyebab:
Yaitu yang berkaitan dengan penyebab dalam proses dan dipergunakan untuk mengetahui apa penyebab utama dari masalah yang ada.
Misalnya:
  • Operator: umur, pengalaman, ketrampilan, sifat individual dan lain-lain.
  • Mesin: peralatan, istrumen dan lain-lain.
  • Bahan Baku: pembuatan bahan baku, macamnya dan lain-lain.
  • Metode Operasi: kondisi operasi, metode kerja, sistem pengaturan dan lain-lain.

Cara membuat pareto diagram :
Langkah 1 :
a. Memutuskan masalah yang akan diselidiki
    Mis : Item defect, kerugian keuangan, kejadian kecelakaan.
b.Menentukan data apa yang diperlukan dan bagaimana untuk mengklasifikasikannya
   Mis : berdasar tipe data, lokasi, proses, mesin, pekerja dsb
c.Menentukan metode pengumpulan data dan periodenya

Langkah 2

Merancang lembar pengisian data.

Langkah 3

Mengisi lembar pengisian data dan menghitung jumlah total pencatatan.

Langkah 4

Membuat daftar data sheet untuk diagram Pareto yang berisi tipe defect, jumlah defect, nilai kumulatif defect, persentase defect & persentase kumulatif defect.

Langkah 5

Susunlah item defect berdasarkan jumlah,
dan mengisi daftar data sheet untuk diagram Pareto.

Langkah 6

a.Gambar dua sumbu vertikal dan horisontal.
b.Bagi sumbu vertikal sisi kiridengan skala dari 0 sampai sejumlah total number defect.
c.Bagi sumbu vertikal sisi kanandengan skala dari 0% ke 100%.
d.Bagi sumbu horisontal dengan jumlah interval
sesuai dengan tipe defect.

Langkah 7

Buat diagram batang. Item defect yang mempunyai jumlah terbanyak diurut dari kiri ke kanan, tempatkan others di bagian paling kanan.

Langkah 8

a.Gambar Kurva Kumulative (Kurva Pareto).
b.Tandai nilai kumulatif (kumulatif total atau kumulatif %), di sebelah kanan interval masing-masing item defect, dan hubungkan dengan garis.

Langkah 9

a.Tulislah hal-hal yang dianggap perlu pada diagram Pareto :
b.Hal yang berhubungan dengan diagram : seperti title, nama pembuat diagram pareto dsb.
c.Hal yang berhubungan dengan data : periode, subyek dan tempat pengambilan data serta total jumlah data yang diambil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar